Mari Kita Bicara

Biasanya jika ingin membicarakan sesuatu, aku dan suamiku, bapaknya anak anak melakukan perjanjian dulu. Mengingat waktu yang sangat padat oleh pekerjaan. Atau akan dilakukan dihari libur, ketika kita semua berkumpul. Misalnya tentang keuangan rumah tangga, liburan maupun rencana pekerjaan di depan yang bakalannya nanti mengganggu aktifitas keluarga.

Seperti beberapa hari lalu,

‘sepertinya minggu depan aku bakal jalan ke jogja deh..

‘ohya, berapa lama? tanyaku sambil duduk didepannya.

‘ya, kalau kerjaan cepet paling 3 hari… sabtu sudah pulang ke rumah. kamu sama anak anak nggak apa apa kan..? tanyanya sambil melihatku.

‘nggak apa apa. baik baik aja.

‘seperti biasa ya… sorry, harus ninggalin rumah. katanya sambil memegang pipiku.

‘it’s ok. kamu baik baik juga ya disana..  kataku.

‘iya. aku juga minta bantuan nanti ke kamu. boleh..?

‘ya boleh. jawabku.

‘bantu nyusun pakaian aja. kemarin aku sudah ngeluarin pakaian dari lemari. entah apakah sudah tepat. biasanya ibu ibu lebih paham.. katanya.

‘yups. sip. nanti kubantu. ada lagikah yang harus disiapkan? kaos kaki, atau sikat gigi.?

‘sudah. tinggal nyiapin berkas aja. btw, terimakasih ya bantuannya..suamiku seperti biasa menepuk pipiku.

‘sama sama.. kalo masih butuh bantuanku, kabari ya.

‘ok. sip. ia mengacungkan jempolnya.

begitulah, komunikasi ala kami berdua. Bicara apa adanya, lugas. Saling memperhatikan dan menghargai.

#day15

#level1

#tantangan_10_hari

#komunikasi_produktif

#komunikasi_orang_dewasa_atau_pasangan

#kuliah_bunsay_IIP

#intensity_eye_contact